Unfaithful (2002)

Unfaithfull mengisahkan tentang sebuah keluarga yang terlihat begitu harmonis dari luar. Mereka terdiri dari kepala keluarga yaitu Edward Sumner (Richard gere), istrinya yaitu Comnie Sumner (Diane Lane) dan putra semata wayang mereka yaitu Charlie Sumner (Errick Per Sulivan). Meski terlihat harmonis dari luar, Sang suami adalah seorang pria yang sangat mengutamakan keluarga, rasa cinta dan tanggung jawab pada anak istri membuatnya menjadi pria yang workcoholic. sehingga tanpa dia sadari hampir semua waktunya hanyalah untuk bekerja meskipun dia sedang berada dirumah. Keluarga tersebut memiliki kerengangan yang tersimpan. Semuanya karena edward sumner yang terlihat selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Sehingga dia jarang memiliki waktu yang bisa ia habiskan bersama keluarganya.

Meski istrinya, Comnie tidak pernah membicarakan hal tersebut secara langsung namun dia lebih memilih menyimpan perasaan tidak nyaman tersebut di dalam hatinya. Sehingga setiap hari, ia menjelma menjadi seorang istri sekaligus ibu rumah tangga yang sempurna. Dia terlihat rajin dan rapi mengurus pekerjaan rumah tangga sekaligus menjadi ibu yang baik bagi putranya. Tanpa pernah ada yang tahu bahwa di dalam hatinya yang terdalam, Comnie menyimpan kesepian yang sangat dalam. Namun tidak pernah ia ceritakan kepada siapapun. Meski Comnie juga mengetahui bahwa suaminya yaitu edward bekerja setiap waktu untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Suatu hari dikota mereka tengah mendapati serangan badai yang membuat kacau semua aktifitas kota. Karena kacau balaunya membuat Connie susah untuk berjalan menjemput Charlie karena terpaan badai angin yang begitu terasa, berulang kali dia mencoba mendapatkan taxi tapi tak kunjung dapat bahkan taxi yang sudah berhenti didepannya telah direbut penumpang lain. Karena sebalnya Connie berjalan terus hingga dia menabrak seorang pria muda tampan yang telah membawa setumpuk buku yang marah karena bukunya jatuh hingga banyak selebaran selebaran terbang ditiup angin. Connie membantunya untuk memunguti buku dan kertas milik Paul Malter (Olivier Martinez). Pertemuan ini membuat Paul tertarik pada Connie, Paul menawarkan secangkir teh dan membantu Connie membersihkan lukanya karena terjatuh. Conniepun menyetujui, karena memang tempat tinggal Paul ada didepan persis ketika mereka bertabrakan.

Sesampainya dirumah, Paul membantu membersihkan luka Connie dengan BandAIDnya. Lalu menyuguhkan secangkir teh hangat untuk Connie.Dari sinilah Connie tau kalo Paul adalah seorang penjual Buku. Sampai Paul bisa menghafal letak buku hingga halaman buku yang paling menarik. Pertemuan mereka membuat Paul ingin sekali memberikan Connie sebuah buku romantis sebagai souvenir. Paulpun mengatakan agar dilainhari Connie bersedia untuk kembali mampir. Conniepun hanya tersenyum. Sepulangnya dirumah Connie menceritakan kejadian yang dialaminya bersama Paul pada Edward. Edwardpun meminta Connie agar kembali menemui Paul untuk menyampaikan rasa terimakasihnya karena telah membantu Connie membersihkan lukanya. Edwardpun menyarankan agar Connie membawakan Paul sebotol wine. Saran Edward nampaknya dilaksanakan oleh Connie yang keesokan harinya kembali mendatangi rumah Paul dengan membawakan beberapa kantong kue muffin. Kedatngan Connie yang kedua membuat Paul senang. Dengan canggungnya Connie memasuki kediamannya. Kali ini Paul membantu Connie melepaskan mantelnya dan membuatkan Connie secangkir kopi, lalu mengajaknya berdansa. Paul begitu intensnya menatap mata Connie, tak canggung pula menghujani Connie dengan banyak pujian, mulai dengan matanya yang indah bibirnya yang sexi. Paul adalah sosok pria muda yang secara natural membuat Connie tertarik dan membuaatnya melayang. Pertemuannya dengan Paul membuat Connie memiliki kesan yang medalam hingga berubah ke ketertarikan yang luar biasa membuat dirinya berubah menjadi Connie yang memperhatikan penampilan. Penampilan Connie semakin hari semakin membuat Paul semakin berani menyatakan persaanya. Hingga mebuat mereka berdua masuk kedalam perselingkuhan. Semakin hari Connie semakin gemar berdandan, Connie semakin lupa pada tugasnya memperhatikan Charlie, bahkan untuk menjemput Charlie. Connie suka menghabiskan waktu bersama Paul hingga tanpa mereka sadari adegan romantis mereka disebuah Cafe telah disaksikan salah satu teman Edward.

Edward sendiri telah mendapati keganjilan tingkah istrinya yang gemar sekali keluar mengenakan baju baju sexi, hingga Edward memilih untuk menemui seorang detektif Yang dimintanya untuk menyelidiki Connie. sang detektifpun segera mungkin melakukan penyelidikan pada Connie. Beberapa hari kemudian sang detektif kembali menemui Edward dengan membawa hasil penyelidikan istrinya yang telah berselingkuh. Bukti yang diberikan berupa foto dengan keterangan waktu serta tempat kemana saja mereka berkencan. Edward yang sadar bahwa istrinya berselingkuh, pergi kekediaman Paul. Hari dimana Edward telah berdiri didepan rumah Paul sebenarnya Conniepun telah berada dirumah tersebut bersama Paul. Tapi karena Paul telah mengetahui kejanggalan itu, dia segera mengatakan pada Connie bahwa ada seorang pria yang telah memperhatikan rumahnya. Connipun segera pulang melewati jalan lain. Tak lama setelah kepergian Connie, Edward telah memutuskan untuk pergi kedalam menemui Paul. ketika bertemu Edward berusaha menahan emosinya agar tidak terjadi perkelahian, Paulpun justru dengan rendah hatinya ketika berbicara dengan Edward, berusaha setenangmungkin dalam percakapan. Paul beberapakali menawarkan minuman pada Edward untuk menenangkannya. Pembicaraan melemah ketika Edward melihat ranjang Paul yang begitu kusut dan berantakan, secara tak langsung Edward membayangkan bagaimana Paul dan Connie bercinta diranjang itu. Sungguh bayangannya membuatnya begitu sakit dan pusing. Karena tak tertahankan Edwardpun mengambil bola salju lalu memukulkannya pada kepala Paul. Paul jatuh lemas tak berdaya karena luka dikepalanya membuat darahnya bercucuran hingga dia tewas karena pukulan bola salju Edward. Karena sadar telah membunuh Edward berusaha merapikan mayat Paul serta menghilangkan dan membersihkan semua barang bukti yang mengarah kepadanya. Hingga tak sengaja dia mendengar Connie yang telah menelphone Paul lewat mesin penjawab telphone. Connie mengatakan pada Paul kalo dia ingin mengakhiri kegilaan ini, Connie benar benar ingin kembali kepelukan keluarganya. Dia tidak ingin membuat kesalahan menjadi bertambah. Dengan menangis dia menutup teleponnya.   

Edward telah menyesal karena membunuh Paul. Mayat Paul dibuang ditempat pembuangan sampah. Tanpa sepengetahuan Connie. Hingga suatuhari ada dua orang polisi mendatangi kediaman keluarga Sumner dimana ketika itu Connie, Charlie dan Edward sedang berkebun dihalaman depan dengan membersihkan rumput liar. Dua polisi itu telah mengajukan beberapa pertanyaan pada Connie mengenai Paul, Connie takut menjawab tentang Paul.Dia takut kalo Edward menangkap perselingkuhan mereka. Walaupun sebenarnya Edward sudah mengetahui perselingkuhan mereka. Connie terpukul ketika mendapat informasi bahwa Paul meninggal karena terbunuh. Edward bingung karena dia merasa dialah yang membunuh Paul, begitu herannya kenapa Polisi bisa melacaknya padahal semua bukti yang ada sudah dihilangkan. Polisi bercerita kalo mereka menemukan nomer telphone Connie didalam catatan Paul.

Connie beralasan bahwa dia hanya tau tentang Paul sebagai penjual buku. Edward geram ketika melihat polisi tengah mencecar istrinya hingga membuat istrinya menangis. Selang beberapa hari kemudian barulah Connie tau kalo Edwardlah yang membunuh Paul karena cemburu. Edwardpun dengan geramnya kembali marah pada Connie yang telah berani memberikan hadiah bola saljunya kepada Paul. Edward dan Conniepun saling berbenah diri dan kembali menerima kondisi masing masing.